Senin, 22 Juni 2009

PRAKTIKUM LAHAN BASAH




Lahan basah adalah daerah yang tergenang oleh air. Dari pengertian lahan basah terdapat dua pendapat menurut konversi lahan basah dan menurut US National Wetlands Inventory. Menu
rut US National Wetlands Inventory: lahan-lahan peralihan antara sistem daratan dan perairan, dimana keadaan air biasanya terletak di permukaan dan menurut Konvensi Ramsar: Lahan basah merupakan daerah rawa, paya, lahan gambut dan perairan, baik alami maupun buatan tetap atau sementara dengan air tergenang atau mengalir, air tawar, payau, asin dan perairan laut yang kedalamnyya tidak lebih dari 6 meter pada waktu air surut paling rendah.
Dari observasi yang diamati pada praktikum terdiri dari 3 kawasan yaitu daerah gambut km 17, pantai pagatan besar, dan damit. Lahan gambut adalah lahan yang digenangi oleh air, pada lahan tersebut sangat memprihatinkan karena lahan tersebut tidak dimanfaatkan secara positif tetapi secara negatif, dengan diadakan
perumahan di daerah tersebut padahal daerah lahan gambut adalah tempat sarangnya nyamuk dan apabila di bangunnya perumahan maka terjadi perpindahan nyamuk dari lahan gambut ke daerah pemukiman, padahal di lahan gambut bisa dimanfaatkan, misanya tumbuhan yang bisa digunakan sebagai obat. Di lahan gambut terdapat dominitas tumbuhan homogen yaitu galam, dan jenis tumbuhan yang bermanfaat misalnya karamunting, teratai yang paling dominan di lahan gambut km 17 tersebut. Tetapi terdapat kekayaan alam yang bermanfaat positif terdapat titik-tititk api yang menyebabkan kebakaran, yang memprihatinkan lagi air yang terdapat di gambut memiliki pH lebih asam dengan tanda-tanda airnya lebih jernih dengan kandungan yang dominan Fe yang menyebabkan sangat sulit untuk disuling atau disaring, dengan lahan gambut yang seperti itu dengan perubahan signifikan terjadi dampak yang besar bagi masyarakat sendiri khususnya daerah banjarmasin yaitu bara api lahan gambut dan semak belukar semakin meluas. Tak hanya akibat kekeringan, tetapi pembakaran terus berlangsung. Inilah yang makin meningkatkan kadar asap yang mencemari Kalimantan, termasuk wilayah Kalimantan Selatan. Oleh karena itu, kabut asap makin parah. Bara api lahan gambut dan semak belukar di wilayah perbatasan Kabupaten Banjar dan Banjarbaru tetap berkobar. Sehingga kesehatan masyarakat tersebut terancam, manakala jumlah penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Selain itu pengaruh negatif reklamasi lahan gambut khususnya daerah pemukiman terserang wabah malaria atau demam berdarah karena nyamuk-nyamuk berpindah tempat dari daerah lahan gambut berpindah ke daerah pemukiman.
Di pantai pagatan besar yang memiliki salinitas yang besar. Salinitas adalah banyaknya zat terlarut. Zat padat terlarut meliputi garam-garam anorganik, senyawa-senyawa organik yang berasal dari organisme hidup, dan gas-gas terlarut . Ciri paling khas pada air laut yang diketahui oleh semua orang ialah rasanya yang asin. Ini disebabkan karena didalam air laut terlarut garam-garam yang paling utama adalah natrum klorida (NaCl) yang sering disebut garam dapur. Selain NaCl, di dalam air laut terdapat pula MgCl2, kalium, kalsium dan sebagainya. Salinitas adalah jumlah berat semua garam (dalam gram) yang terlarut dalam satu liter air, biasanya dinyatakan dengan satuan 0/00 (permil, gram per liter). Di perairan pantai karena terjadi pengenceran misalnya karena pengaruh aliran sungai salinitas bisa turun rendah. Sebaliknya di daerah dengan penguapan yang sangat kuat, salinitas bisa meningkat tinggi. Air payau adalah istilah umum yang digunakan untuk menyatakan air yang salinitasnya antara air tawar dan air laut, selain salinitas yang menyebabkan pantai menjadi rusak dengan akibat banjir seperti di pantai pagatan besar. Hal tersebut terjadi karena penyebab abrasi pantai. Abrasi merupakan peristiwa terkikisnya alur-alur pantai akibat gerusan air laut. Abrasi disebabkan oleh naiknya permukaan air laut diseluruh dunia karena mencairnya lapisan es di daerah kutub bumi.. Hal ini menunjukkan bahwa terjadinya abrasi sangat erat kaitannya dengan pencemaran lingkungan.Di pantai pagatan besar sangat berbeda dengan pantai-pantai yang terdapat di pleihari yang salah satunya adalah takisung, yang airnya lebih jernih dari pada di pantai pagatan besar karena di pantai pagatan besar air pantai tercampur dengan lumpur yang menyebabkan air pantai berwarna coklat, selain itu yang sangat memprihatinkan tumbuhan yang ada di pantai pagatan besar sudah tidak terawat lagi dan tempatnya sangat kotor. Mata pencaharian di daerah pantai pagatan besar sebagian besar adalah nelayan, dan sebagian yang lain adalah bertani bercocok tanam dan peternak sapi. Keadan penduduk daerah tersebut agak memprihatinkan karena daerah tersebut kurang bersih, setelah diwawancarai dari salah satu penduduk bahwa tidak ada saluran PDAM untuk kebutuhan air sehingga mereka untuk mendapatkan air untuk dikonsumsi, mereka harus beli air, dan pada tempat kesehatan yang terdapat pada daerah tersebut hanya ada puskesmas serta kadang-kadang daerah tersebut tertimpa banjir.
Di daerah damit yaitu daerah tangkapan air di daerah pleihari terdapat sawah. Daerah damit kurang begitu dimanfatkan begitu baik, dengan masih banyak lahan yang belum digunakan untuk di tanami dan damit merupakan tempat jalannya air ke daerah-daerah pemukiman sehingga apabila kelebihan air maka sawah yang ada akan rusak tetapi meningkatkan aliran air ke daerah-daerah pemukiman. Kemudian apabila kekurangan air dampaknya sawah akan rusak karena kekeringan. Oleh karena itu damit memiliki keuntungan dan kekurangan. Dari hasil wawancara hampir semua penduiduk bermata pencaharian sebagai petani dan yang sangat memprihatinkan mereka tidak begitu tau dan mengetahui manfaat dari tempat tersebut khususnya untuk bahan obat yang digunakan untuk mereka sendiri misalnya pada tumbuhan yang terdapat pada daerah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Anonim1 http//lets-belajar.blogspot.com/2007/08/faktor-fisika-kimia-air.html
Anonim2 http//emperordeva.wordpress.com/about/makalah-tentang-abrasi/
Anonim3http//klipingbencana.blogspot.com/2006/10/tragedi-asap-langgar-
ham.html






Senin, 23 Maret 2009


PERANAN APOTEKER MENUJU INDONESIA SEHAT 2010
SEHAT = adalah kondisi badan atau jiwa yang bebas dari penyakit.
Sehat merupakan idaman setiap orang dan merupakan hak azasi setiap manusia.
INDONESIA SEHAT 2010 = adalah v i s i dari Departemen Kesehatan R.I yang ditetapkan pada tahun 1999, merupakan gambaran masyarakat Indonesia pada tahun 2010 yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu , adil , dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Untuk mencapai visi dilakukan gerakan yang namanya m i s s i , yaitu :
1. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.
Untuk mencapai visi dan melaksanakan misi dirumuskan :
a. SASARAN.
b. STRATEGI.
c. PROGRAM.
d. INDIKATOR.
Upaya Kesehatan
Meningkatnya secara bermakna :
1. Sarana kesehatan yang bermutu.
2. Jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan.
3. Penggunaan obat generik dalam pelayanan kesehatan.
4. Penggunaan obat secara rasional.
5. Pemanfaatan pelayanan promotif dan preventif.
6. Biaya kesehatan yang dikelola secara efisien.
7. Ketersediaan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan.
Manajemen Pembangunan Kesehatan
Meningkatnya secara bermakna :
1. Sistem informasi pembangunan kesehatan.
2. Kemampuan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi pembangunan kesehatan.
3. Kepemimpinan dan Manajemen Kesehatan.
4. Peraturan perundang-undangan yang mendukung pembangunan kesehatan.
5. Kerjasama lintas program dan sektor.
Pada Manajemen Pembangunan Kesehatan peran apoteker lebih berhubungan dengan Kepemimpinan dan Manajemen Kesehatan serta Peraturan perundang-undangan yang mendukung pembangunan kesehatan..
Siapapun dan dimanapun orang / pimpinan organisasi profesi berbicara dalam masalah kefarmasian , intinya tidak lain adalah pelaksanaan " Pharmaceutical Care " ( P.C. )
P.C. ada yang mengartikan " Asuhan Kefarmasian " , ada juga " Perhatian Kefarmasian " atau "Kepedulian Kefarmasian ".
Pharmaceutical Care adalah tanggung jawab farmako-terapi dari seorang apoteker untuk mencapai dampak tertentu dalam meningkatkan kualitas hidup pasien .
P.C. di implementasikan ( dilaksanakan ) dengan " Good Pharmacy Practice "( Cara Praktik di Apotik yang Baik ) ( = CPAB ).
Dalam pelaksanaan CPAB diperlukan :
1. Keterlibatan langsung farmasis ( apoteker ) dalam segala segi pelayanan kebutuhan pasien (obat-obatan dan alat kesehatan ) .
2. Aktifitas utama apotik adalah :
= menyalurkan obat-obatan dan alat kesehatan dengan mutu dan keabsahannya yang terjamin ;
= memberikan informasi obat yang tepat ;
= membantu monitoring efek dari obat / alat kesehatan tersebut.
3. Kontribusi apoteker yang menyeluruh dalam hal penggunaan obat yang tepat dan peresepan yang rasional serta ekonomis .
4. Setiap orang / petugas di apotik sudah diberi tahu bahwa tugas setiap pelayanan apotik sangat penting dan saling berhubungan satu dengan lainnya.

Untuk itu diperlukan pelayanan yang professional yaitu pelayanan yang :
- Dilaksanakan dengan kemampuan dan disiplin yang tinggi .
- Mengamalkan kode etik dan standar profesi.
- Taat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Untuk mencapai pelayanan kesehatan yang bermutu , adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang setingi-tingginya ( Mencapai Indonesia Sehat 2010 ) , semua apoteker dimanapun dia bertugas harus memiliki perhatian utama ( focus ) pada kesejahteraan / keselamatan pasien dan anggota masyarakat lainnya antara lain :
A. Kepada apoteker yang bekerja sebagai Apoteker Pengelola Apotik ( APA ) difokuskan perannya kepada :
a. Menyediakan , menyimpan dan menyerahkan sediaan farmasi yang mutu dan keabsahannya terjamin.
b. Melayani dan mengawasi peracikan dan penyerahan obat.
c. Memberikan informasi yang berkaitan dengan penggunaan obat , baik dengan resep dokter maupun penjualan bebas.
d. Melaksanakan semua peraturan kefarmasian tentang apotik.
e. Tidak terlibat konspirasi penjualan obat keras ke dokter praktek, toko obat dan sarana lainnya yang tidak berhak.
f. Melakukan kerjasama yang baik dengan apotik sekitarnya dalam rangka meningkatkan pelayanan pada pasien.
Kepada apoteker yang bekerja di industri farmasi / marketing pabrik farmasi diminta perannya dalam :
a. Mentaati peraturan dan etika tentang penyaluran sediaan farmasi utamanya obat keras.
b. Tidak membuat kebijakan marketing yang merugikan pasien ( konsumen ) dengan membuat pejanjian dengan tenaga kesehatan tertentu yang meningkatkan harga obat yang dipikul oleh pasien (konsumen ).
Kepada apoteker pada Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota / Sudin YanKes Kotamadya diharapkan perannya :
a. Meningkatkan pelaksanaan tugas pengaturan dan pembinaan pada sarana kefarmasian.
b. Menindak-lanjuti secara adil pelanggaran yang dilakukan oleh toko obat, apotik dan praktek profesi lainnya yang menyimpang dari peraturan yang berlaku.
Kepada apoteker di Badan POM atau Balai POM di provinsi diharapkan perannya
a. Melakukan pemeriksaan atas penyaluran obat-obatan dari industri dan pedagang besar farmasi, jika ditemukan penyimpangan segera melaporkan nya pada Menteri Kesehatan untuk ditindak-lanjuti.
b. Melakukan pembinaan dan peningkatan pada sarana pengawasan dan pengujian obat di daerah baik kualitatif maupun kuantitatif.
c. Meningkatkan pengawasan peredaran sediaan farmasi yang palsu atau tidak absah..
Kepada apoteker yang berada di Departemen Kesehatan / Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan diharapkan perannya :
a. Menyiapkan peraturan yang mengharuskan keberadaan apoteker di apotik selama ada pelayanan kefarmasian demi meningkatkan pelayanan kepada pasien / masyarakat.
b. Menyiapkan peraturan yang mengharuskan adanya minimal 2 apoteker jika apotik melayani masyarakat lebih dari 8 jam dan minimal 3 apoteker jika apotik melayani masyarakat 24 jam.
c. Menyiapkan sanksi administratif pada sarana industri farmasi yang melakukan pelanggaran peraturan Menteri Kesehatan atas laporan Badan POM / Balai POM.
d. Menyusun dan mengusulkan adanya Badan yang mengevaluasi dan mengendalikan harga obat nama dagang yang beredar di Indonesia demi melindungi masyarakat banyak dan agar Indonesia ini tidak lebih liberal dari negara liberal.
e. Menyiapkan dan menegaskan kembali peraturan mengenai pemisahan yang jelas tugas masing-masing profesi dalam lingkungan kesehatan.
Jika semua apoteker berperan untuk meningkatkan pelayanannya dan mempunyai niat baik untuk memperbaiki situasi kefarmasian , maka harkat dan martabat apoteker bisa diraih kembali.

to talk about Pharmacy


Sejak masa Hipocrates (460-370 SM) yang dikenal sebagai “Bapak Ilmu Kedokteran”, belum dikenal adanya profesi Farmasi. Seorang dokter yang mendignosis penyakit, juga sekaligus merupakan seorang “Apoteker” yang menyiapkan obat. Semakin lama masalah penyediaan obat semakin rumit, baik formula maupun pembuatannya, sehingga dibutuhkan adanya suatu keahlian tersendiri. Pada tahun 1240 M, Raja Jerman Frederick II memerintahkan pemisahan secara resmi antara Farmasi dan Kedokteran dalam dekritnya yang terkenal “Two Silices”. Dari sejarah ini, satu hal yang perlu direnungkan adalah bahwa akar ilmu farmasi dan ilmu kedokteran adalah sama.
Dampak revolusi industri merambah dunia farmasi dengan timbulnya industri-industri obat, sehingga terpisahlah kegiatan farmasi di bidang industri obat dan di bidang “penyedia/peracik” obat (=apotek). Dalam hal ini keahlian kefarmasian jauh lebih dibutuhkan di sebuah industri farmasi dari pada apotek. Dapat dikatakan bahwa farmasi identik dengan teknologi pembuatan obat.
Pendidikan farmasi berkembang seiring dengan pola perkembangan teknologi agar mampu menghasilkan produk obat yang memenuhi persyaratan dan sesuai dengan kebutuhan. Kurikulum pendidikan bidang farmasi disusun lebih ke arah teknologi pembuatan obat untuk menunjang keberhasilan para anak didiknya dalam melaksanakan tugas profesinya.
Dilihat dari sisi pendidikan Farmasi, di Indonesia mayoritas farmasi belum merupakan bidang tersendiri melainkan termasuk dalam bidang MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) yang merupakan kelompok ilmu murni (basic science) sehingga lulusan S1-nya pun bukan disebut Sarjana Farmasi melainkan Sarjana Sains.
Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia (1997) dalam “informasi jabatan untuk standar kompetensi kerja” menyebutkan jabatan Ahli Teknik Kimia Farmasi, (yang tergolong sektor kesehatan) bagi jabatan yang berhubungan erat dengan obat-obatan, dengan persyaratan : pendidikan Sarjana Teknik Farmasi.
Buku Pharmaceutical handbook menyatakan bahwa farmasi merupakan bidang yang menyangkut semua aspek obat, meliputi : isolasi/sintesis, pembuatan, pengendalian, distribusi dan penggunaan.
Silverman dan Lee (1974) dalam bukunya, “Pills, Profits and Politics”, menyatakan bahwa :
1. Pharmacist lah yang memegang peranan penting dalam membantu dokter menuliskan resep rasional. Membanu melihat bahwa obat yang tepat, pada waktu yang tepat, dalam jumlah yang benar, membuat pasien tahu mengenai “bagaimana,kapan,mengapa” penggunaan obat baik dengan atau tanpa resep dokter.
2. Pharmacist lah yang sangat handal dan terlatih serta pakart dalam hal produk/produksi obat yang memiliki kesempatan yang paling besar untuk mengikuti perkembangan terakhir dalam bidang obat, yang dapat melayani baik dokter maupun pasien, sebagai “penasehat” yang berpengalaman.
3. Pharmacist lah yang meupakan posisi kunci dalam mencegah penggunaan obat yang salah, penyalahgunaan obat dan penulisan resep yang irrasional.
Sedangkan Herfindal dalam bukunya “Clinical Pharmacy and Therapeutics” (1992) menyatakan bahwa Pharmacist harus memberikan “Therapeutic Judgement” dari pada hanya sebagai sumber informasi obat.
Melihat hal-hal di atas, maka nampak adanya suatu kesimpangsiuran tentang posisi farmasi. Dimana sebenarnya letak farmasi ? di jajaran teknologi, Ilmu murni, Ilmu kedokteran atau berdiri sendiri ? kebingungan dalam hal posisi farmasi akan membingungkan para penyelenggara pendidikan farmasi, kurikulum semacam apa yang harus disajikan ; para mahasiswa bingung menyerap materi yang semakin hari semakin “segunung” ; dan yang terbingung adalah lulusannya (yang masih “baru”), yang merasa tidak “menguasai “ apapun.
Di Inggris, sejak tahun 1962, dimulai suatu era baru dalam pendidikan farmasi, karena pendidikan farmasi yang semula menjadi bagian dari MIPA, berubah menjadi suatu bidang yang berdiri sendiri secara utuh.rofesi farmasi berkembang ke arah “patient oriented”, memuculkan berkembangnya Ward Pharmacy (farmasi bangsal) atau Clinical Pharmacy (Farmasi klinik).

Di USA telah disadari sejak tahun 1963 bahwa masyarakat dan profesional lain memerlukan informasi obat tang seharusnya datang dari para apoteker. Temuan tahun 1975 mengungkapkan pernyataan para dokter bahwa apoteker merupakan informasi obat yang “parah”, tidak mampu memenuhi kebutuhan para dokter akan informasi obat Apoteker yang berkualits dinilai amat jarang/langka, bahkan dikatakan bahwa dibandingkan dengan apotekeer, medical representatif dari industri farmasi justru lebih merupakan sumber informasi obat bagi para dokter.
Perkembangan terakhir adalah timbulnya konsep “Pharmaceutical Care” yang membawa para praktisi maupun para “profesor” ke arah “wilayah” pasien.
Secara global terlihat perubahan arus positif farmasi menuju ke arah akarnya semula yaitu sebagai mitra dokter dalam pelayanan pada pasien. Apoteker diharapkan setidak-tidaknya mampu menjadi sumber informasi obat baik bagi masyarakat maupun profesi kesehatan lain baik di rumah sakit, di apotek atau dimanapun apoteker berada.


obat-obatan yang bisa di gunakan dalam bidang farmasi



Selasa, 17 Maret 2009

Lahan Basah di Desa Tungkaran


Wetland disebut dengan lahan basah karena lahan basah merupakan daerah yang digenangi oleh air dan ditutupi dengan tumbuhan air. Wetland merupakan bagian terbesar yang ada di dunia karena sebelum dibangunnya perumahan-perumahan serta bangunan-bangunan yang berdiri asal mulanya adalah wetland dan rata-rata hampir sepertiga di dunia ini adalah wetland selain itu wetland merupakan kekayaan yang diciptakan tuhan untuk makhluknya . Wetland yang saya amati merupakan salah satu wetland yang ada di bumi ini dengan titik kordinatnya 3023'55,75"S114049'32,5"E yang terletak di desa Tungkaran Kecamatan Martapura.

Wetland atau lahan basah di desa Tungkaran sangat memprihatinkan karena lahan basah tersebut tidak begitu terawat. Hal ini saya simpulkan dan katakan karena di tempat tersebut banyak tergenang limbah rumah tangga yang menyebabkan penyuburan tumbuhan air yang meningkat sehingga populasi tumbuhan air meledak atau semakin banyak. Sebagai faktanya populasi tumbuhan air yang mendominasi adalah enceng gondok, hampir setengah dari lahan basah tersebut adalah enceng gondok sehingga dari kejauhan lahan basah tersebut seakan-akan adalah tempat berkembangbiakan enceng gondok dan sisaya adalah tumbuhan air lainnya misalnya kangkung, teratai, kalakai, purun tikus bahkan juga terdapat pohon jambu dan dampak dari limbah rumah tangga adalah tercemarnya air di lahan basah tersebut. Selain itu, pemanfaatan lahan basah tersebut sangat disayangkan karena pemanfaatannya tidak dilakukan secara optimal. Hal ini terlihat karena sebagian besar aktivitas penduduk di sana adalah memancing. Padahal banyak yang bisa dimanfaatkan dari lahan basah tersebut karena di sekitar lahan basah terdapat tumbuhan air seperti enceng gondok, teratai, kangkung, kalakai, rumpun tikus, dan pohon jambu. Selain terdapat tumbuhan air juga terdapat beberapa jenis ikan seperti ikan gabus, sapatsiam, papuyu, dan saluang yang bisa dimanfaatkan secara lebih. Tetapi dari itu semua saya melihat ada tumbuhan padi yang di tanam berjejer dan didirikan perumahan-perumahan di sektar lahan basah tersebut. Hal itu merupakan bagian salah satu tindakan ambil alih lahan basah oleh penduduk wilayah tersebut. Selain itu air yang tergenang di lahan basah tersebut adalah air payau dan jenisnya lahan basah pasang surut. Padahal, jenis tumbuhan yang ada di lahan basah desa Tungkaran bisa dimanfaatkan sebagai obat diantaranya kangkung dan teratai.

Kangkung
Kandungan vitamin dan mineral kangkung pun sangat bagus untuk tubuh. Tanaman yang biasanya tumbuh di pinggir kali tersebut punya khasiat sebagai zat anti racun. "Kangkung dapat menetralkan gejala orang keracunan seperti mual atau muntah-muntah," ungkap Tri Murdiyana Amd, ahli gizi RS Husada Utama Surabaya.

Bagian tanaman yang bisa digunakan untuk anti racun adalah batang dan daun yang muda. Penyajiannya, batang dan daun direbus, kemudian airnya diminum. "Ini dilakukan untuk pertolongan pertama dampak keracunan. Setelah itu, harus diobati," lanjutnya.

Air godokan kangkung bisa digunakan mengobati gusi bengkak. Bagian yang dimasak ialah daun, batang, dan akar. "Air rebusan untuk kumur sebelum sikat gigi," tegasnya. Air tersebut juga bermanfaat menhilangkan ketombe dengan memakainya untuk keramas.

Akar kangkung juga berguna mengobati penyakit wasir. Cara penyajiannya ditumis atau cah. "Tanaman tersebut dapat dipakai menyembuhkan sembelit dan bagi mereka yang sedang berdiet. Kangkung mengandung vitamin A, B1, dan C. Juga protein, kalsium, fosfor, besi, karoten, hentriakonten, dan sitosterol.
Ada kangkung darat dan kangkung air yang tumbuh secara alami di sawah, rawa, atau parit. Perbedaan keduanya terletak pada warna bunga, bentuk daun, dan batang.

http://www.hastaprima-catering.com/info-sehat.html?start=2

Teratai

Teratai ( Nymphaea sp ) adalah tanaman air yang sangat diminati para pencinta tanaman hias karena sosoknya yang natural, eksotis dan dekoratif sehingga dapat menjadikan taman lebih semarak sekaligus menyejukkan pandangan. Teratai sering disebut Seroja atau Padma, di Eropa juga disebut Water Lily karena bunganya mirip bunga Lily. Selain berbunga cantik, ternyata tanaman ini juga sering digunakan sebagai bahan pangan dan obat. Hampir seluruh bagian tanamannya dapat dimanfaatkan. Dalam pengobatan tradisional Cina, daun teratai dipercaya dapat menurunkan panas, menyembuhkan sakit kepala dan diare. Caranya adalah dengan merebus 4-5 lembar daun teratai dengan air, lalu air rebusannya diminum. Abu daun teratai mengandung efek homeostatik, yaitu kemampuan untuk mengembalikan kondisi tubuh ke keadaan normal, dan dipercaya dapat menghentikan pendarahan pada paru-paru, hidung dan rahim.
Selain daun, biji teratai juga bermanfaat untuk kesehatan jantung, limpa dan ginjal. Biji teratai biasa digunakan dalam membuat aneka kue, minuman atau bubur. Biji teratai juga mengandung efek astringen sehingga bermanfaat untuk mengobati diare dan juga mengandung efek sedatif sehingga berguna untuk mengatasi insomnia dan palpitasi (detak jantung cepat). Aroma bunga teratai yang harum banyak digunakan dalam pengobatan energi bunga (flower's Bach Remedies). Aroma teratai meningkatkan vitalitas dan mempunyai efek menenangkan. Sumber lain mengatakan, rebusan bunga teratai dapat digunakan sebagai pereda pendarahan dan menyembuhkan radang kulit bernanah.Selain daun dan biji, umbi teratai biasa diolah menjadi acar, tumisan, keripik dan dodol. Umbi teratai juga berkhasiat meredakan demam, tekanan darah tinggi dan wasir.

http://ligagame.com/index.php?option=com_smf&Itemid=45&topic=47615.100

gmail

Ternyata gmail lebih mudah dari pada menggunakan yahoo dan tampilannya pun lebih sederhana dan kompleks